Mendidik Karakter Siswa, SMANSA Legum Gelar Pesantren Ramadhan Kolaborasi

Pesantren
Mendidik Karakter Siswa, SMANSA Legum Gelar Pesantren Ramadhan Kolaborasi

SOLOK, ONtime.ID —  Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi telah meluncurkan program Pesantren Ramadhan Kolaborasi 2024 tingkat SMA, SMK dan SLB untuk meningkatkan pemahaman keagamaan serta memupuk tali silaturahim antara siswa.

Maulida Khairati, SY, M.Si

“Pesantren Ramadhan ini disebut kolaborasi karena hadir berkat kerja sama pemerintah daerah, dukungan orang tua dan peran serta masyarakat. Kegiatan ini juga dilakukan lintas sekolah untuk memupuk silaturahim,”

Dalam rangka mendidik karakter siswa di Bulan Ramadhan ini, SMAN 1 Lembah Gumanti mengadakan Pesantren Ramadhan yang berlangsung di tiga tempat, diantaranya di Masjid Ummy, Masjid Istiqomah dan Surau Arrahman, kegiatan tersebut diikuti seluruh siswa/i kelas 10 dan 11.

Kepala SMAN 1 Lembah Gumanti, Maulida Khairati, sy, M.Si mengatakan, pesantren ramadhan merupakan agenda rutin setiap tahunnya dengan tujuan memaksimalkan jam pelajaran wajib bagi siswa pada bulan Ramadhan.Ia mengakui, seluruh siswa baik kelas X maupun kelas XI terlihat sangat antusias mengikuti pembekalan materi melalui program pesantren ramadhan.

“Program pesantren ramadhan bertujuan untuk memberikan pembekalan ilmu pengetahuan agama Islam kepada siswa siswi sekolah. Dengan begitu diharapkan kegiatan ini dapat menambah kualitas keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT,” ujar Maulida.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius mengungkapkan, setelah peluncuran pesantren Ramadhan oleh gubernur sumbar, sebanyak 200 ribu siswa SMA, SMK dan SLB se-Sumbar mengikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi, kegiatan ini digelar serentak di 2.600 masjid di seluruh Sumbar dengan melibatkan 15 ribu guru.

Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini juga didukung oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI), dibantu Asosiasi Guru Pendidik Agama Islam seluruh Indonesia dan penyuluh agama Kementerian Agama.

Kegiatan ini juga diharapkan bisa mencegah potensi tawuran di tingkat remaja yang belakangan cukup sering terjadi, ujar Berlius. (vand)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *