18 Ribu Debitur Ajukan Kredit Online

BTN
18 Ribu Debitur Ajukan Kredit Online

JAKARTA, ONtime.ID–Segmen kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi peluang perbankan untuk mendongkrak kredit.

Untuk itu, perbankan terus melebarkan sayap untuk menjangkau pasar KPR secara konvensional hingga digital.

Sebagai bank jagoan kredit rumah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mempunyai fitur KPR BTN online melalui platform BTN Properti.

Direktur BTN, Andi Nirwoto menyampaikan, jumlah debitur yang mengajukan kredit online mencapai hampir 18.000 debitur per Juni 2024 atau naik 50 persen.

sebagai pioneer KPR online telah mencatat pertumbuhan signifikan sejak pertama kali fitur pengajuan KPR online diluncurkan tahun 2016.

BTN mencatat di semester pertama tahun 2024 ini, hampir 9.000 aplikasi kredit telah berhasil memperoleh persetujuan kredit melalui platform digital BTN dengan total limit kredit yang dicairkan mencapai lebih dari Rp 1,7 triliun.

Angka ini menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan sistem platform KPR Online.

“Ini mencerminkan tingginya kepercayaan nasabah terhadap layanan kredit online serta efektivitas transformasi digital yang diterapkan oleh Bank BTN,” kata Andi, Rabu (7/8).

Dalam proses KPR, ticket size untuk KPR di Bank BTN dapat bervariasi tergantung pada produk KPR yang dipilih, kebijakan internal bank, dan kebijakan pasar yang berlaku.

Namun, bisa digambarkan bahwa rentang ticket size KPR yang ditawarkan oleh Bank BTN sesuai dengan segmentasi layanan kredit yang ada.

Diantaranya, KPR/KPA non subsidi dengan ticket size antara Rp200 juta hingga Rp2 miliar tergantung dengan jenis properti, penghasilan debitur dan ketentuan lainnya.

Ada juga, KPR subsidi dengan ticket size mulai dari Rp160 juta hingga Rp200 juta, disesuaikan dengan ketentuan range harga jual properti yang berhak mendapatkan subsidi dari Pemerintah.

Kemudian refinancing atau kredit agunan rumah dengan ticket size dari Rp50 juga – Rp200 juta tergantung dengan jenis properti, penghasilan debitur dan ketentuan lainnya.

Terakhir, kredit ringan (Kring) dengan ticket size mulai dari Rp20 juta hingga Rp100 juta, tergantung dengan penghasilan calon debitur dan ketentuan lainnya.

Andi menyampaikan proses kredit online ini berkontribusi signifikan terhadap total kredit yang disalurkan oleh BTN, sehingga mampu memperkuat posisi bank dalam sektor digital dan menunjukkan peningkatan dalam efisiensi serta kenyamanan proses pengajuan kredit bagi nasabah. Hingga Juni 2024, kredit rumah BTN tumbuh 11,0 persen mencapai Rp299,24 triliun.

Dari pengalaman BTN dalam pengelolaan bisnis KPR, perusahaan telah memiliki beberapa strategi untuk diterapkan, salah satunya kolaborasi dengan mitra pengembang.

Kedekatan hubungan BTN dengan mitra pengembang perumahan juga mempengaruhi penyampaian awareness tentang pengajuan KPR online bagi masyarakat yang berminat.

Bank BTN memiliki potensi untuk mencapai target penyaluran yang signifikan dalam hal volume aplikasi dan pencairan KPR hingga akhir tahun 2024, dan BTN optimis akan mampu mencapai target tersebut dengan tetap mengedepankan aspek prudential banking dan mitigasi risiko untuk memastikan penyaluran KPR online sesuai dengan peraturan perbankan.

Ke depan, perbankan yakin peluang untuk meningkatkan KPR lewat kanal digital cukup besar, mengingat beberapa faktor seperti penetrasi internet dan smartphone yang makin tinggi di Indonesia dan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital.

Hal ini seiring dengan semakin maraknya penggunaan layanan digital, masyarakat semakin terbiasa dan percaya untuk melakukan transaksi secara online. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *