BSI Masuk Lima Bank Terbaik di Indonesia

bsi
Suasana pelayanan nasabah di BSI Cabang Kota. Di usia 1 tahun BIS masuk dalam lima bank terbaik di Indonesia.

PADANG, ONTIME.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI dinobatkan dunia internasional sebagai bagian dari The World Best Bank versi Forbes. Hal ini menjadi modal BSI menuju Top 10 Global Sharia Bank.

Branch Manager BSI Gajah Mada Kota Padang, Arief Hidayat menyatakan, bahwa Forbes bahkan menempatkan BSI ke dalam lima bank terbaik di Indonesia yang dirilis awal April lalu. Hal tersebut menjadi pencapaian di usia satu tahun BSI.

“Berkat kepercayaan sahabat syariah selama ini, BSI yang secara resmi baru berusia 1 tahun pada 1 Februari 2022 lalu dan berhasil masuk dalam lima besar jajaran bank terbaik di Indonesia versi forbes,” tutur Arief.

Forbes menempatkan BSI dengan sejumlah bank lainnya, seperti BCA menempati posisi pertama, diikuti Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, United Overseas Bank, Citibank, Bank Jago, BCA Syariah, HSBC Holdings dan BNI.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pencapaian itu menjadi motivasi perseroan untuk senantiasa meningkatkan layanan kepada nasabah dan masyarakat luas, dan mendorong pengembangan ekonomi syariah demi kesejahteraan umat di masa mendatang.

“Kami berkomitmen terus berinovasi demi mencapai visi kami pada 2024 menjadi Top 10 Global Sharia Bank dan kini sedang menyiapkan Super Apps, sebagai bagian dari akselerasi digital yang menjadi salah satu fokus BSI ke depan, dalam menggenjot bisnis dan membangun ekosistem keuangan Islam,” kata Hery.

Lebih jauh dijelaskan, Majalah Forbes pada tahun lalu juga menobatkan BSI dalam Daftar 500 Bank Terbaik Dunia 2021. Penilaian Forbes didasarkan pada tingkat kepuasan serta lima kriteria lainnya seperti kepercayaan, syarat dan Ketentuan, layanan digital, layanan nasabah, dan financial advice.

Bank yang dinilai sebanyak 5 sampai 75 bank per negara dengan skor minimum 70 dari total nilai 100, dan dipilih tergantung pada skor yang dicapai, hasil evaluasi yang dikumpulkan, jumlah bank aktif di negara tertentu serta populasi masing-masing di negara tersebut

Lebih lanjut, Hery mengatakan BSI akan mengusung beragam agenda penyesuaian keuangan seperti program ekonomi desa, ketahanan pangan, keberpihakan kepada UMKM serta berperan aktif dan terdepan mendorong akselerasi ekonomi nasional.

“Sesuai arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo saat peresmian BSI, kami terus berupaya untuk menjadi bank yang inklusif, memajukan ekonomi Syariah di Tanah Air dan membawa Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah di lingkup regional dan global. Pengakuan dari Forbes ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras mewujudkan hal tersebut,” ucapnya.

Hery menambahkan, strategi BSI akan terus difokuskan pada digitalisasi, baik digitalisasi produk, maupun layanan kepada seluruh nasabahnya pasca penggabungan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari 2021.

Di tahun pertama BSI sejak merger tahun lalu mampu menorehkan kinerja positif, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp3,03 triliun naik 38,42 persen secara year on year (YoY). Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, transformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.

Dalam hal digital, per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169 persen secara YoY. Total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 171,29 triliun atau naik sekitar 9,32 persen secara YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 156,70 triliun.

Atas pencapaian kinerja itu, BSI pun dapat membayar zakat perusahaan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebesar lebih dari Rp 122,5 miliar dan tercatat sebagai pembayaran zakat perusahaan yang terbesar dalam sejarah Indonesia.

“Kami akan terus mengoptimalkan peluang bisnis dalam ekosistem keuangan Islam agar mampu mendorong pertumbuhan laba dan kinerja BSI. Dengan demikian, kami dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat dan pemerintah,” tutur Hery.

“Sebagai bank syariah, kebermanfaatan BSI bagi Indonesia tidak berhenti pada pembayaran pajak kepada pemerintah dan dividen kepada pemegang saham, tapi juga penunaian zakat bagi umat,” ujarnya.

Pengakuan internasional tersebut merupakan apresiasi positif atas komitmen BSI untuk menjadi lokomotif keuangan syariah, dan energi baru bagi Indonesia dalam memajukan industri halal di Tanah Air. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *