Dibantai Real Madrid, Liverpool Kembali Gagal Balas Dendam

Liverpool
PENYERANG Real Madrid, Karim Benzema memainkan bola di tengah kawalan pemain Liverpool, Andrew Robertson dan Fabinho saat laga babak 16 besar Liga Champions 2022/2023, Rabu (22/2) dini hari WIB.

LIVERPOOL, ONTIME.ID—Sama-sama tengah dalam fase krisis dan butuh momentum untuk bangkit, laga babak 16 besar Liga Champions 2022/2023 di Anfield, Rabu (22/2) dini hari WIB.

Antara Liverpol kontra Real Madrid berakhir dengan kemenangan menyolok 5-2 bagi tim tamu. Madrid tampaknya masih terlalu kuat bagi Liverpool, yang lagi-lagi gagal membalaskan dendam.

Anak-anak asuh Jurgen Klopp sejatinya unggul cepat saat Darwin Nunez mencetak gol indah pada menit keempat, sebelum Thibaut Courtois melakukan blunder konyol sehingga Mohamed Salah mampu menggandakan keunggulan raksasa Liga Primer Inggris tersebut di menit ke-14 dan menjadi top skor sepanjang masa mereka di Eropa.

Segalanya terlihat berjalan lancar bagi Liverpool yang memang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan di liga, sampai Vinicius Junior memperkecil defisit tim tamu tujuh menit berselang.

Lalu pada menit ke-36, Alisson seolah tertular Courtois dan melakukan blunder yang mirip blunder Loris Karius di final Liga Champions 2018, dan Vinicius pun berhasil menyamakan kedudukan.

Anak asuh Carlo Ancelotti menggila pada paruh kedua, membalikkan keadaan dua menit setelah turun minum lewat Eder Militao, sebelum brace Karim Benzema di menit 55 dan 67 memperdalam penderitaan Liverpool.

Jurgen Klopp menepis anggapan bahwa level permainan Liverpool menurun total di babak kedua. Bagi manajer asal Jerman itu, memang ada penyesuaian yang dilakukan dan Real Madrid juga tim yang jago.

“Saya tidak yakin seberapa sering Anda menonton kami, tetapi kami memiliki periode di mana kami bermain seperti ini, dan tidak harus mempertahankan setiap lawan dengan intensitas yang sama,” tutur Klop.

“Jelas Madrid adalah salah satu tim terbaik di dunia jadi kami tidak (bisa) melakukannya (intensitas yang sama sepanjang 90 menit). Saya tidak melawan mereka, untungnya, setiap tiga hari sekali. Ada hal-hal yang harus kami tingkatkan, bahkan pada periode itu kami bisa lebih tenang dalam menguasai bola. Kami mempersiapkan terlalu banyak pada saat-saat ini, tetapi sangat sulit untuk bertahan melawan Madrid, menurut saya, ini lebih dari yang mereka harapkan. Tapi ya, begitulah cara kami bermain dulu, biar saya katakan seperti ini, tapi dulu,” katanya.

Mantan manajer Borussia Dortmund itu menilai, bahwa titik terendah Liverpool adalah ketika Real Madrid bisa mengubah kedudukan jadi 3-2. Ketika dihantam 2-1 kemudian 2-2, sebenarnya ada momen tim bisa bangkit.

“Saya benar-benar berpikir 3-2 memiliki dampak besar, saya juga melihatnya. 2-1 dan 2-2 tidak begitu berdampak. Perasaan pribadi saya adalah, ‘gol pertama, oke, pertahanan yang buruk tetapi dilakukan dengan baik juga, yang kedua adalah kecerobohan, tetapi lupakan dan mainkan dari sana dan kemudian gol ketiga secara langsung setelah jeda. Kami tidak menanganinya dengan baik, itu benar’,” ujarnya lagi. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *