Manchester United Tak Berdaya Diobok-obok Liverpool

Manchester
PENYERANG Liverpool, Mohamed Salah melakukan selebrasi usai mencetak gol keduanya pada laga melawan Manchester United, di Stadion Anfield, Senin (6/3) dini hari WIB. Gol itu membuat Salah melampaui rekor Robbie Fowler sebagai pencetak gol terbanyak Liverpool selama era Premier League.

LIVERPOOL, ONTIME.ID—Manchester United (MU) dibuat tak berdaya kala bertandang ke kandang Liverpool dalam lanjutan Liga Premier Inggris, di Stadion Anfield, Senin (6/3) dini hari WIB.

The Reds—julukan Liverpool, mencukur rival bebuyutannya itu tujuh gol tanpa balas, kekalahan terbesar yang diderita MU sepanjang sejarah pertemuan kedua tim.

Hanya mampu menyarangkan satu gol pada babak pertama, Liverpool justru mengamuk pada babak kedua. Cody Gakpo, Mohamed Salah, dan Darwin Nunez masing-masing mencetak dua gol. Satu gol dari Roberto Firmino menutup pesta tujuh gol tanpa balas tersebut.

Kemenangan ini membuat asa Liverpool untuk menembus empat besar semakin terbuka. The Reds bercokol di posisi kelima klasemen sementara. Sedangkan bagi MU, kekalahan telak dari Liverpool tak membuat mereka beranjak dari posisi tiga, namun tetap saja hasil memalukan ini sulit untuk diterima.

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku bahagia bisa memenangi laga ini. Bukan karena hasil akhirnya saja, tetapi juga peenampilan anak asuhnya yang menurutnya luar biasa. “Kami membutuhkan hasil dan penampilan bagus. Malam ini kami mendapatkan keduanya. Awal pertandingan sangat dominan dan sangat fleksibel,” kata Jurgen Klopp selepas laga.

“Banyak momen dalam pikiran saya di mana kami menunggu saat yang tepat. Babak kedua dimulai, lahir dua gol. Luar biasa sekali, dan sejak saat itu kami terbang. Kami tahu skornya aneh, tetapi performanya luar biasa dan itu yang saya ambil,” katanya.

Klopp pun dengan bangga menyatakan bahwa Liverpool telah kembali walaupun sadar bahwa banyak tim yang ingin bersua anak asuhnya lantaran sempat terganggu dengan inkonsistensi.

“Beberapa bulan yang lalu semua orang berpikir itu adalah momen yang bagus untuk melawan Liverpool. Mereka tidak bisa mengatakannya secara terbuka, tetapi semua orang pasti merasa demikian karena mereka merasa kami kesulitan dan sekarang ini bukan momen yang bagus, kami terlihat jauh lebih baik, kami sudah menjadi seperti diri kami sendiri. Penting bagi semua orang untuk mengetahui bahwa kita ada di sini dan kita masih hidup,” tuturnya.

Sementara itu, Manajer MU, Erik ten Hag mengatakan, anak-anak asuhnya bermain cukup apik pada babak pertama. Namun pada interval kedua, ia tidak melihat sebuah tim.

“Saya tidak punya penjelasan. Di babak pertama kami cukup memegang kendali. Babak kedua di awal kami kebobolan dua gol. Tidak ada satu kesatuan tim di sana. Kami tidak mengikuti rencana. Ada 11 pemain, bermain individu,” kata Erik ten Hag.

Ia mengatakan, para pemainnya tidak disiplin. Instruksinya untuk tetap bermain sebagai tim tidak berjalan, terutama pada babak kedua.

“Saya tidak tahu, ini sangat buruk. Saya sudah bilang kepada mereka, itu tidak profesional. Anda harus selalu bersatu sebagai tim. Mereka tidak melakukan itu. Tidak ada disiplin. Kesalahan adalah hal biasa, tetapi haruslah bersatu dan melakukan tugas dengan baik,” kata Ten Hag.

Di sisi lain, laga itu turut menghadirkan catatan istimewa bagi Mohamed Salah. Penyerang asal Mesir tersebut kini tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Reds di ajang Liga Inggris selama era Liga Premier.

Salah menyamai sekaligus melampaui rekor, yang sebelumnya dipegang Robbie Fowler, di laga yang sama. Sejauh ini, Salah telah mengemas 129 gol untuk Liverpool di ajang Liga Premier. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *