PADANG PARIAMAN, ONtime.ID – Selesai dilantik sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029, H. Arisal Aziz bersama keluarga pada Jumat (4/10) pagi sengaja terbang dari Jakarta mengunjungi keluarga korban pembunuhan Nia Kurnia Sari (18) remaja penjual gorengan asal Kecamatan 2×11 Kayu Tanam.
Kedatangan Arisal Aziz ke rumah duka didampingi oleh Camat 2×11 Kayu Tanam, Junaidi Syah, Kapolsek Sicincin Nofrizal Chan dan Komisaris Indah Kargo.
Pada kesempatan itu, Arisal Aziz menyampaikan secara pribadi dan keluarga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban atas meninggalnya Nia Kurnia Sari.
“Mohon maaf karena kesibukan di Jakarta, hari ini setelah dilantik tanggal 1 Oktober lalu, kami berserta rombongan langsung terbang dari Jakarta menuju rumah korban,” ujar Arisal Aziz yang didampingi istrinya Lenggogeni.
Ia menyampaikan, bahwa Nia merupakan anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan ini merupakan jalan hidupnya. Nia meninggal karena mendapatkan kekerasan yang ia alami.
Arisal menyampaikan kepada keluarga agar menghadapi musibah ini dengan sabar. Dan mendoakan agar Nia mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah.
Ia juga telah menyampaikan kepada pihak kepolisian dan penyidik kasus ini agar pelaku dihukum dengan hukuman maksimal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan adanya kejadian ini, ia sebagai Wakil Rakyat di DPR RI melihat banyaknya kasus tindak pidana pembunuhan, ayah yang menghamili anaknya dan LGBT, berharap kepada Pemda agar membuat peraturan terkait jam malam dan keramaian, karena ini adalah asal terjadinya tidak pidana tersebut.
Dikatakan, kalau hal seperti ini terus kita biarkan, maka tindak pidana akan merajalela dan musibah akan datang menimpa kita.
Kemudian terkait rumah bagi keluarga, Arizal Aziz bersedia melanjutkan pembangunan rumah bagi orang tua Nia, silahkan sampaikan kepada Komisaris Indah kargo yang juga hadir saat itu, maka akan dibantu dengan bahan-bahan bangunan.
Ia yakin dibalik peristiwa ini ada hikmah untuk keluarga besar dan untuk masyarakat sekitar supaya kita lebih peduli terhadap lingkungan. Ini kan masalah akidah dan masalah akhlak yang sudah jauh sekali merosotnya. (*)
