Opini  

Budaya Hoyak Tabuik Dapat Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Kota Pariaman

Pariaman
Fanesa Desrina

Oleh : Fanesa Desrina (Mahasiswi Universitas Andalas)

Sumatra Barat memiliki berbagai macam suku bangsa, agama ,bahasa, tradisi dan adat istiadat yang berkembang secara turun temurun , khususnya pada kota Pariaman.

Kota Pariaman memiliki sebuah tradisi dan budaya yang bernama Hoyak Tabuik yang di laksanakan setiap tanggal 1-10  Muharram .Pesona Hoyak tabuik merupakan sebuah budaya yang di warisi dan di lestarikan oleh masyarakat kota pariaman sekitar  19 abad Masehi tahun  yang lalu sampai  saat sekarang ini .Tujuan dari budaya hoyak tabuik adalah untuk mengenang syahidnya cucu nabi Muhammad Saw yakni Husein bin ali bin Abi Thalib dalam perperangan dengan pasukan ubaidillah bin Zaid di Padang Karbala .

Dalam tradisi tabuik di Pariaman terdapat tujuh tahapan ritual, yaitu mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak saroban, tabuik naik pangkek, hoyak tabuik, dan membuang tabuik ke laut. Prosesi mengambil tanah dilaksanakan pada 1 Muharram. Selanjutnya, menebang batang pisang yang dilaksanakan pada hari ke-5 Muharram. Mataam pada hari ke-7, dilanjut dengan mangarak jari-jari pada malam harinya. Keesokan harinya, dilangsungkan ritual mengarak saroban. Dan hari puncaknya, dilakukan tradisi tabuik naik pangkek, kemudian dilanjutkan dengan hoyak tabuik (Refisrul 2016).

Tabuik terdiri dari dua macam, yaitu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Keduanya berasal dari dua wilayah berbeda di Kota Pariaman.Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mengalokasikan anggaran Rp400 juta untuk pembuatan dua Tabuik pada pelaksanaan kegiatan budaya dan wisata Pesona Hoyak Tabuik yang bakal dilaksanakan dari tanggal 7 sampai 21 Juli 2024.

 

“Dana pembuatan Tabuik tersebut naik dari tahun sebelumnya yang masing-masingnya hanya Rp175 juta. Kalau sekarang masing-masing Rp200 juta jadi keduanya Rp400 juta,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi di Pariaman, senin .(www.antaranews.com)

Bagi masyarakat Pariaman, upacara tabuik merupakan atraksi yang sangat digemari, di samping kesenian tradisional lainnya seperti dikir, indang, gendang tambur ,ada juga perkenalkan makanan khas tradisional ,seperti sala lauak ,pensi,langkitang ,sanjai dan sebagainya. Pada waktu penyelenggaraan upacara tabuik ini, Kota Pariaman menjadi sangat ramai karena banyaknya penonton yang hadir, termasuk perantau Pariaman akan ikut pulang dan memberikan sumbangan. Upacara tabuik menjadi salah satu identitas budaya yang dimiliki oleh masyarakat dan daerah Pariaman.

Pesona Hoyak Tabuik Budaya Pariaman 2023 sukses digelar oleh pemerintah Kota Pariaman, yang dibuktikan dengan banyaknya pengunjung yang datang dengan perkiraan sebanyak dua ratus ribu orang pengunjung.Dari dua ratus ribu pengunjung yang datang ke Kota Pariaman diperkirakan uang yang berputar di Kota Pariaman sekitar milyaran rupiah, semenjak dimulai prosesi pembuatan tabuik sampai dengan  puncak pesta budaya tabuik dilaksanakan.

“Uang sebanyak itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan umkm yang ada di Kota Pariaman, dengan banyaknya pengunjung yang datang dari seluruh Indonesia maupun  warga negara asing  untuk menyaksikan event wisata unggulan Kota Pariaman ini”, ungkap Wali Kota Pariaman Genius Umar saat memberikan sambutan diacara Puncak Pesona Hoyak Tabuik Budaya Pariaman.(pariamankota.go.id)

Budaya Hoyak Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat, merupakan tradisi tahunan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek pembangunan manusia di daerah tersebut. Berikut adalah beberapa pengaruh budaya Hoyak Tabuik terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran Budaya

Pesona hoyak tabuik ini memperkenalkan dan mengajarkan sejarah serta nilai-nilai budaya kepada generasi muda, meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya lokal. Pendidikan informal ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Peningkatan Ekonomi

Festival Hoyak Tabuik menarik wisatawan lokal dan internasional, yang berdampak positif pada sektor ekonomi, terutama pariwisata. Pendapatan dari pariwisata dapat digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik, yang secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup dan IPM.

Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

Partisipasi dalam acara budaya seperti ini dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dan mental masyarakat dengan memperkuat ikatan komunitas dan memberikan rasa identitas serta kebanggaan bersama. Kesejahteraan sosial yang baik berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik.

Pengembangan Infrastruktur

Pesona hoyak tabuik dalam menyambut wisatawan,  seringkali melakukan perbaikan infrastruktur di Pariaman  seperti jalan, fasilitas umum, dan layanan kesehatan. Peningkatan infrastruktur ini berkontribusi langsung pada kualitas hidup masyarakat setempat

Lapangan Kerja

Selama pesona hoyak tabuik berlangsung, banyak pekerjaan temporer yang terbuka untuk masyarakat lokal, dari sektor jasa, perdagangan, hingga pengrajin tradisional. Kesempatan ini memberikan tambahan pendapatan dan pengalaman kerja yang berharga.

 

Jadi Dalam konteks indeks pembangunan manusia (IPM), Tabuik  secara langsung mempengaruhi (IPM) di bidang pendapatan , kesehatan, pengetahuan. keberadaan sebuah pesona hoyak tabuik di pariaman dapat di katakan sebagai bagian dari budaya lokal yang  dapat memperkaya kualitas hidup masyarakat dan memperkuat identitas kota Pariaman. (Fanesa Desrina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *