Gubernur Sumbar Salurkan Bantuan Rendang ke Cianjur

gubernur
GUBERNUR Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyerahkan bantuan logistik berupa 1,3 ton rendang untuk korban gempa Cianjur, Jumat (25/11). Bantuan itu diterima langsung oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman.

CIANJUR, ONTIME.ID—Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah tiba di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Jumat (25/11).

Kedatangan orang nomor satu di Sumbar itu untuk menyerahkan secara langsung bantuan logistik berupa 1,3 ton rendang bagi korban terdampak bencana gempa bumi di Cianjur.

Bantuan logistik itu diterima langsung oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman, untuk selanjutnya dibagikan kepada warga terdampak gempa, yang saat ini masih bertahan di pengungsian.

“Kami sudah serahkan bantuan rendang sebanyak 1,3 ton. Bntuan ini dikumpulkan dari sumbangan BUMN, BUMD, OPD Pemprov Sumbar, dan perusahaan swasta di Sumbar. Sebagian rendang masih dalam perjalanan,” kata Mahyeldi saat dihubungi, Jumat (25/11).

Ia berharap dengan bantuan rendang ini dapat membantu korban gempa dalam pemenuhan logistik di saat darurat. Mahyeldi  mengaku prihatin dengan pemandangan di lokasi gempa yang dilihatnya langsung.

Menurutnya, kerusakan yang cukup parah dan banyaknya timbul korban jiwa dikarenakan rumah penduduk di kawasan lokasi gempa tersebut cukup padat dan jaraknya pun berdekatan. “Ternyata rumah warga di lokasi gempa ini rapat-rapat dan penduduknya padat,” kata Mahyeldi.

Dalam tinjauannya,  selain menyerahkan bantuan rendang untuk korban gempa, dirinya juga bertemu dengan perantau Minang yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Minang (IKM). Saat pertemuan tersebut, para perantau Minang menceritakan bagaimana kondisi mereka di lokasi gempa. “Alhamdulillah kami sudah bertemu dengan IKM di Cianjur,” ucap Mahyeldi.

Saat bertemu dengan IKM, Mahyeldi menerima kabar duka. Satu keluarga anggota IKM ikut menjadi korban gempa. Di mana istri dan dua orang anaknya ikut meninggal akibat gempa.

“Kebetulan ada warga IKM kena musibah. Ada satu keluarga, istri dan dua orang anaknya kena musibah dan meninggal. Saya sudah bertemu korban. Kami ikut berduka cita dengan musibah yang menimpa saudara kita. Kami juga sudah koordinasi dengan IKM dan perantau. Mereka kompak dan solid serta saling membantu korban gempa di Cianjur,” ujar Mahyeldi.

Mahyeldi mengatakan, melalui IKM yang juga melibatkan IKM tingkat kecamatan, dilakukan pendataan perantau Minang yang terdampak gempa. Data tersebut nantinya akan menjadi perhatian Pemprov Sumbar untuk menyalurkan bantuan lebih lanjut.

“Masyarakat Minang korban gempa di Cianjur akan menjadi perhatian kami nantinya. Kami yakin mereka juga ada yang punya toko dan warung ikut terkena musibah. Sekarang yang prioritas itu memenuhi kebutuhan di lapangan untuk masa darurat,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke lokasi gempa Cianjur, juga hadir bersama rombongan dari Baznas Sumbar. Baznas nantinya menjadi pusat pengelolaan penyaluran bantuan saat rehab rekon pascagempa.

“Kami berharap sumbangan dikelola oleh Baznas. Kami akan ikut membantu melakukan rehab rekon. Banyak bangunan sekolah, rumah ibadah, dan pesantren yang rusak. Ini menjadi perhatian kami juga nantinya,” ujar Mahyeldi.

Mahyeldi mengakui selama di Cianjur, juga ikut merasakan gempa bumi. Ada dua kali gempa yang dirasakannya. “Kita menginap di Cianjur, Kamis (25/11) malam. Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari dan pukul 04.00 WIB kita merasakan gempa susulan. Namun, alhamdulillah kami baik-baik saja,” ucapnya.

Bupati Cianjur yang masih terlihat trauma dengan kejadian gempa menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan masyarakat Sumbar, yang dengan ringan tangan membantu warga Cianjur yang sedang ditimpa musibah.

“Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada IKM Cianjur yang ikut berpartisipasi membantu mendirikan posko bencana IKM. Walaupun ada beberapa masyarakat Minang juga terdampak atas musibah ini, tetapi IKM Cianjur atas semangat budaya gotong royongnya jelas nyata dalam kejadian musibah ini,” kata Herman.

Ia berharap bantuan rendang ini dapat membantu masyarakat yang terdampak musibah. Ia menyebur, situasi hingga saat ini masih ada beberapa lokasi longsor akibat gempa belum dapat dijangkau dengan kendaraan. Juga daerah yang terpencil masih sulit dilalui oleh kendaraan. Sehingga seluruh bantuan terkendala dengan akses akan dilalui oleh peralatan berat dan mobil operasional tim penanggulangan bencana.

Sementara itu, hingga Kamis sore (24/11) jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akibat gempa bumi di Cianjur terus bertambah. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal bertambah satu orang menjadi 272 orang .

“Perkembangan terakhir terkait jumlah korban hari ini sejumlah 272 jenazah, karena hari ini (Kamis, red) ditemukan satu jenazah lagiu,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers.

Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai 2.046 orang, dan jumlah pengungsi sebanyak 62.545 orang. Suharyanto menuturkan, dari 272 korban jiwa yang telah ditemukan, 165 di antaranya telah diidentifikasi, sedangkan 107 lainnya masih dicari identitasnya.

Adapun dengan penambahan korban jiwa yang telah ditemukan, maka jumlah korban yang berstatus hilang kini berjumlah 39 orang.  Sebanyak 39 orang hilang itu terdiri atas 32 orang warga Desa Cijedil dan 7 orang warga yang sedang melintas di desa tersebut saat gempa mengguncang. (*/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *