JK Kritik Penerapan Kurikulum Merdeka Secara Nasional 

Kurikulum
MANTAN WAPRES - Jusuf Kalla mengkritik penerapan kebijakan kurikulum merdeka secara nasional.

JAKARTA, ONtime.ID – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik penerapan kebijakan kurikulum merdeka secara nasional. Ia berpendapat kurikulum merdeka hanya cocok diterapkan di beberapa sekolah saja.

“Saya bicara bahwa kurikulum merdeka itu ndak cocok secara nasional. Bisa dilaksanakan terbatas satu sekolah, dua sekolah,” kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/10).

JK juga menyoroti penghapusan sistem peringkat di kelas. Menurutnya, kondisi tersebut membuat daya juang peserta didik berkurang.

 

Ia membandingkan cara mendidik antara dulu dengan kini. JK menyebut ketegasan juga diperlukan di dunia pendidikan. “Pendidikan ini reward and punishment, kalau hanya semua reward tidak akan pernah terjadi disiplin,” ucap dia.

 

JK mencontohkan sistem pendidikan di Finlandia yang memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan diri sesuai minatnya.

 

“Finland satu kelas cuman 16 dia boleh hari ini main kimia ada labnya, hari ini fisika ada labnya, mau musik ada bandnya, mau olahraga ada tamannya,” ujarnya.

 

Sebelumnya JK juga mengkritik sosok Mendikbudristek Nadiem Makarim. Menurut JK, Nadiem selama ini jarang datang langsung ke daerah dan masuk kantor.

 

“Ini kementerian, (namanya) sekarang panjang, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, luas sekali, banyak sekali, dipimpin orang yang jarang ke kantor,” ujar JK awal September lalu.

 

“Minta maaf ya, karena saya minta ketemu tapi ketemunya di apartemen. Saya katakan aja supaya yang ke depan jangan begitu pilih menteri. Karena bagaimana, berapa puluh anggaran dikasih kalau CEO-nya begini, bagaimana bisa jadi,” imbuhnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *