Ketua DPRD Sumbar: Cerita Maek Masih Tetap Misteri

DPRD
Ketua DPRD Sumbar: Cerita Maek Masih Tetap Misteri

PAYAKUMBUH, ONtime.ID –Ketua DPRD Sumbar Supardi, SH mengungkapkan, peradaban Maek merupakan eksistensi keberadaan bagi ranah minang dan Sumatera Barat dan hingga kini cerita tentang peradaban Maek tersebut masih dalam tabir misteri dan belum terungkap. 

“Inspirasi peradaban Maek sejak tahun 2022 diskusikan dengan para tokoh-tokoh dan dosen, dan masyarakat Maek melihat peluang dan potensi besar ini,” ujar Supardi ketika membuka Pra Festival Diskusi Internasional Hasil Riset dan FGD dengan pembicara dari Mesir, Jepang dan Indonesia di Aula Ngalau Indah Balaikota Payakumbuh, Minggu (14/7) hingga Selasa besok (16/7).

Kegiatan diskusi Intenasional Hasil Riset merupakan rangkaian festival yang akan diselenggarakan di Nagari Maek nantinya pada tanggal 17-20 Juli 2024.

Dikatakan Supardi, para pakar peneliti dunia dan UGM telah memulai berbagai ekskafasi terhadap tengkorak yang ditemukan, namun belum menemui titik terang baik dalam DNA maupun masa usia keberadaan peradaban Maek. 

Pelaksanaan festival Maek ini, kata Supardi, mendapat support banyak orang terbaik dalam upaya mengungkap keberadaan peradaban dalam bentuk acara festival Maek ini. 

“Jika ini terungkap tentunya membuka mata dunia internasional dan ini akan memberikan dampak Luak Limapuluh Kota dan Sumatera Barat akan menjadi perhatian dunia,” ungkap Supardi.

Supardi menambahkan, peneliti UGM melakukan ekskavasi tengkorak Maek pada tahun 1985, dan disisi lain pusat riset BRIN juga melakukan ekskavasi tahun 2005 bahwa di Dagung-dangung ditemukan usia Menhir pada abad 1- 8 sebelum Masehi.

“Ini jelas sebelum Islam belum masuk ke Indonesia. Dan saat ini masih menunggu akhir Juli 2024 hasil carbon dating tengkorak Maek oleh labor Australia, mudah mudahan keluar, perkiraan sementara ada 4000 tahun Sebelum Masehi. Seperti apa Maek besar zaman itu ..?” jelasnya. 

Sementara Sekdako Payakumbuh, Rida Ananda MSi juga mengatakan, mengalir sejarah maek, memberitahu dunia ada bukti sejarah Luak Limapuluh. 

“Atas nama pemerintah kota menyambut kegiatan ini karena kunjungan akan meningkat di Kota Payakumbuh. Payakumbuh City of Randang, siap menyambut kedatangan para tamu festival Maek,” ujarnya.

Sedangkan Asril dari Dinas Kebudayaan Sumbar yang juga salah satu pengampu Mata Kuliah Budaya Minangkabau mengungkapkan, Limapuluh Kota kaya dengan peninggalan sejarah. Nagari Maek kecamatan Bukit Barisan merupakan aset potensi besar wisata kebudayaan dan peradaban. (vand)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *