SUMBAR  

Pemprov Optimis Progul Menciptakan 100 Ribu Entrepreneur Tercapai

Pemprov
WARGA Kota Padang memadati Sumarak Ramadan di kawasan Masjid Raya Rumbar, beberapa waktu yang lalu.

PADANG, ONTIME.ID—Menciptakan 100 ribu entrepreneur merupakan salah satu program unggulan (progul) yang diusung Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy. Hingga hari ini, dari target 100 ribu, baru sebanyak 20 ribu entrepreneur yang berhasil diciptakan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumbar (UKM) Sumbar, Endrizal. Endrizal menekankan, target menciptakan 100 ribu entrepreneur itu dapat tercapai melalui koordinasi dan kolaborasi dengan melibatkan banyak institusi dan lembaga, baik itu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sumbar, perguruan tinggi, dunia usaha, maupun organisasi masyarakat.

Apalagi hingga saat ini dari target tersebut sudah tercapai 20 ribu entrepreneur. Untuk memenuhi target tersebut, ke depan menurutnya, selain harus banyak koordinasi dengan lintas OPD. Termasuk juga koordinasi dengan Dinas Pendidikan Sumbar melalui SMK se-Sumbar. Pasalnya, di SMK cukup banyak pelatihan yang dapat menyiapkan lulusan yang siap kerja.

“Kordinasi juga dilakukan dengan perguruan tinggi di Sumbar dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui SMK dan perguruan tinggi kami optimis bisa melahirkan 5 ribu entrepreneur nantinya,” kata Endrizal, kemarin.

Selain SMK dan perguruan tinggi, peluang lahir untuk menciptakan entrepeneruship dapat melalui generasi milenial saat ini. “Dari generasi milenial ini melalui pemangku kepentingan usaha masing-masing kita optimis bisa lahirkan 20 ribu entrepreneurship,” ucapnya.

Khusus tamatan bidang kesehatan melalui kordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar, juga bisa diarahkan untuk pengiriman tenaga kerja di bidang kesehatan. Inovasinya sederhana, cukup dari segi bahasa dan sertifikasi. Kemudian juga SMK yang memiliki skill tenaga montir, juga perlu sentuhan sedikit dan menggerakkan melalui permodalan.

Kordinasi juga termasuk organisasi bisnis. Seperti ada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang juga sudah siapkan 100 orang yang siap untuk dipakai bekerja. Juga ada HIPMI dan lainnya.

“Jadi untuk mewujudkan target 100 ribu entrepreneur ini, Dinas Koperasi dan UKM ini identik pekerjaannya dengan badan yang akan melakukan koordinasi,” ucapnya.

Termasuk juga kordinasi dan kolaborasi dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) yang didalamnya juga banyak organisasi.

“Seperti organisasi senam ibu-ibu yang bisa menjadi women entrepreneur. Jika selama ini organisasi sosial, kami arahkan orientasinya bisnis. Seperti memberikan sentuhan pelatihan. Seluruh organisasi kami arahkan ke bisnis. Yang akhirnya, jika awalnya duduk-duduk cerita, tapi sekarang ikut terlibat cerita bisnis. Siapa teman kita, itu pemasaran kita. Kalau tidak digerakkan tidak bisa terwujud,” terangnya.

Koordinasi juga melibatkan pemerintahan tingkat kelurahan dan nagari. Endrizal menargetkan dapat melahirkan 34 entrepreneur per nagari atau desa. Sementara untuk kelurahan dapat melahirkan masing-masing 25 entrepreneur. “Kenapa 25 di kelurahan karena ini di kota, sudah ada usaha lain yang sudah kami hitung,” terangnya.

Jadi gambarannya, menurut Endrizal dari mahasiswa dan SMK se-Sumbar dapat melahirkan 25 ribu entrepreneur, dari seluruh organisasi dan lembaga di kabupaten kota se-Sumbar dapat melahirkan 50 ribu entrepreneur.

Sehingga totalnya sudah menjadi 75 ribu entrepreneur. Kemudian 25 ribu entrepreneur lagi dari women entrepreneur atau kaum ibu-ibu seperti majelis taklim, kelompok senam dan lainnya. “Dengan rencana ini maka saya yakin dan optimis 100 ribu ini tercapai 2024,” katanya. (*/vand)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *