Terkait Iuran Komite, Kepsek MIN 1 Padang Sebut Tak Ada Paksaan

Komite
Lilis Andriani

PADANG, ONtime.ID – Terkait adanya keluhan sejumlah wali murid terhadap iuran komite di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Padang, Kepala MIN 1 Padang, Lilis Andriani memberikan tanggapan. Menurutnya, iuran komite tersebut sudah merupakan hasil kesepakatan antara orang tua dan pihak sekolah.

“Kami menggunakan uang komite tersebut memang untuk kebutuhan pembangunan sekolah. Saat saya pindah ke MIN ini beberapa bulan lalu, memang kondisi sekolah sangat miris dari segi fisik. Salah satunya gerbang sekolah yang sudah reot,” ungkap Lilis kepada ONtime.ID, Selasa (23/7) di ruang kerjanya.

Menurut Lilis, dengan kondisi tersebut memang harus ada perhatian khusus. Untuk itulah diadakan rapat wali murid dan pengurus komite.

“Jadi hasil rapat tersebut disepakatilah untuk mengumpulkan sumbangan untuk memperbaiki dan melanjutkan pagar sekolah tersebut. Namun sumbangan tersebut tidak ada paksaan. Ada yang membayar Rp100 ribu per KK, ada juga yang membayar Rp50 ribu, ada juga yang tidak membayar,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika ada keluhan dari beberapa wali murid, itu adalah yang tidak setuju dan tidak mau membayar.

“Sudahlah tidak mau membayar, juga tidak mau membangun bersama, dan banyak pula komentar. Namun demikian, pembangunan tetap terus kita lanjutkan,” tambah Lilis.

Saat ditanya kenapa bendahara komite tidak berperan sesuai tupoksinya karena menurut Lilis, bendahara tersebut orang rumahan dan segan jika harus diundang terlalu sering.

“Kami sediakan juga bendahara pembantu untuk membantu kerja bendahara,” sebutnya.

Sementara itu, terhadap keluhan wali murid yang juga keberatan adanya iuran infak yang dipungut dua kali dalam satu minggu, Senin dan Jumat, Lilis mengatakan hanya didapat paling banyak Rp500 dalam satu minggu. Uang tersebut digunakan untuk kegiatan yang tidak ada dalam anggaran.

“Jadi iuran infak tersebut tidak setiap hari. Jadi untuk itulah uang tersebut kita gunakan seperti reword,” imbuhnya.

Lilis juga menambahkan, jika ada disebut juga soal iuran perpisahan, ia mengatakan iuran tersebut dikelola langsung oleh orang tua murid tersebut. Dirinya mengaku tidak ada memegang uang apapun dari segala iuran yang dipungut. (vand)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *